KTP elektronik Mampu Mencegah Upaya Kejahatan Perbankan
Pemberlakuan identitas warga berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik atau dikenal dengan e-KTP sangat memberi manfaat kepada masyarakat. Di dunia bisnis perbankan, e-KTP mampu mencegah upaya kejahatan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Hal itu diungkapkan Menteri Dalam Negeri Cahyo Kumolo saat memberi sambutan dalam acara penanda tanganan kerjasama antara Kementerian Dalam Negeri dan Bank BTN tentang Pemanfaatan Jasa dan Layanan Perbankan dan Pemanfaatan NIK (Nomor Induk Kependudukan), Data Kependudukan dan KTP - el di Jakarta, Senin. Kerjasama tersebut ditanda tangani oleh Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fachrullah dan Dirut BTN Maryono.
Mendagri mengatakan, e-KTP yang menggunakan NIK tunggal sangat sulit dipalsukan. “ Orang sudah tidak bisa lagi memiliki lebih dari satu e-KTP,” kata Cahyo.
Dengan demikian, kata dia, orang yang berhubungan dengan bank menjadi nasabah ataupun debitur cepat bisa diketahui identitasnya, sehingga jika ada upaya kejahatan dapat segera dicegah lebih awal.
Ia mencontohkan penggunaan e-KTP di Amerika Serikat yang mampu mengungkap kejahatan dengan cepat. “ Di Amerika, jika ada kejahatan apapun, pelakunya dapat cepat tertangkap, karena analisisnya menggunakan data kependudukan elektronik berupa e-KTP,” jelas Cahyo.
Karena itu, ia mengharap semua bank di Indonesia agar memanfaatkan data kependudukan yang ada di Kementerian Dalam Negeri, agar bisa terhindar dari kejahatan perbankan melalui deteksi dini dengan e-KTP.
Sementara itu Dirut BTN, Maryono mengatakan, dengan adanya kerjasama tersebut, selain bisa mencegah kejahatan baik yang dilakukan pihak internal perbankan maupun masyarakat yang tidak bertanggung jawab, pemanfaatan e-KTP juga mampu memberikan layanan yang lebih cepat. “ Pelayanan calon nasabah secara manual memakan waktu lama dan sering terjadi masalah hukum di kemudian hari, tetapi dengan e-KTP cukup empat menit dan aman,” kata Maryono.
Di depan Mendagri, Maryono mengungkapkan, BTN merupakan bank yang fokus dalam pembiayaan pembangunan perumahan.
Saat ini lanjut Maryono, BTN sedang melaksanakan program pembangunan satu juta rumah. Dimana rumah - rumah tersebut diperuntukkan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan rendah, buruh pabrik dan masyarakat berpenghasilan tidak tetap.
Melalui kerjasama pemanfaatan data kependudukan dan e-KTP, Maryono optimis akan mampu meningkatkan pembiayaan dan merealisasikan program satu juta rumah. “ Saya optimis porsi 640 ribu rumah dari satu juta rumah yang ditangani BTN sampai akhir tahun 2015 bisa terealisasi,” ujar Maryono optimis. Sebelumnya Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fachrullah mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pembersihan terhadap 8 juta e-KTP ganda.
“ Setelah melalui penyisiran, ditemukan 8 juta e-KTP ganda dan sekarang sudah dibersihkan.Dengan demikian, data kependudukan berupa e-KTP yang digunakan oleh perbankan sudah terjamin keaslian pemegang KTP sebenarnya,”